SSH Tunneling adalah teknik yang wajib dikuasai hacker. Teknik ini sangat cocok dipakai sebagai backdoor dari dunia luar langsung menembus ke dalam “behind enemy lines” melewati semua firewall, IDS, IPS atau apapun itu di perbatasan. Dalam artikel ini saya juga menjelaskan bagaimana melakukan chaining tunnel, yaitu menyambung tunnel dengan tunnel lain.
Apa itu Tunneling?
Secara sederhana tunneling berarti mengirimkan data melalui koneksi lain yang sudah terbentuk. Kalau anda buka situs internet banking, pasti anda akan membukanya dengan URL berawalan “https”, yang sejatinya adalah data dalam protokol HTTP yang dikirimkan melalui koneksi dengan protokol SSL, atau “HTTP over SSL”, dalam bahasa gaulnya berarti HTTP digendong sama SSL.
SSH dan SSL adalah dua contoh tunneling protocol, keduanya bisa dipakai untuk menggendong data dalam protokol apa saja (tidak hanya http). Hanya bedanya adalah pada SSL dibutuhkan public key certificate dalam format X.509 yang perlu diverifikasi melalui Certificate Authority resmi. SSH tidak memerlukan public key certificate, sehingga lebih sederhana dan lebih mudah dipakai.
Protocol Encapsulation
Dalam kasus https, data dalam protokol HTTP di-enkapsulasi (dibungkus) dalam protokol SSL sebagai payload. Enkapsulasi juga terjadi dalam layer model TCP/IP, yaitu data pada layer yang lebih atas menjadi payload dan di-enkapsulasi dengan protokol pada layer di bawahnya.
Anda tentu tahu boneka lucu terbuat dari kayu dari Rusia bernama Matryoshka. Keunikan boneka ini adalah boneka yang berukuran kecil bisa dimasukkan ke dalam boneka yang lebih besar, dan boneka yang lebih besar juga bisa dimasukkan ke dalam boneka yang lebih besar lagi hingga pada akhirnya hanya ada satu boneka saja yang paling besar. Bila boneka yang paling besar itu dibuka, maka di dalamnya akan ada satu boneka yang lebih kecil, bila boneka tersebut dibuka, maka akan ditemukan boneka lagi yang lebih kecil, demikian seterusnya hingga boneka yang terkecil.
Gambar di bawah ini sangat tepat menggambarkan apa itu protocol encapsulation.
Gambar di atas menggambarkan bagaimana data ketika dikirim dienkapsulasi dan dikirimkan melalui protokol yang berada pada layer di bawahnya. Pada gambar di atas bisa dikatakan bahwa email message tersebut dikirimkan dalam bentuk paket SMTP over TCP over IP over Ethernet. Jadi pada akhirnya semua data tersebut akan terkirim dalam bentuk paket ethernet.
Dalam ilustrasi boneka matryoshka, pesan email adalah boneka matryoshka terkecil. Boneka ini dimasukkan dalam boneka matryoshka SMTP yang ukurannya lebih besar, kemudian boneka matryoshka SMTP ini dimasukkan dalam boneka matryoshka TCP, kemudian boneka matryoshka TCP ini dimasukkan dalam boneka matryoshka IP, dan akhirnya dimasukkan ke dalam boneka matryoshka ethernet yang berukuran paling besar.
Jadi boneka matryoshka yang diterima lawan biacara adalah boneka matryoshka yang terbesar. Bila boneka ini dibuka, di dalamnya ada boneka Matryoshka IP yang lebih kecil, dan bila boneka ini juga dibuka, di dalamnya ada boneka matryoshka TCP yang semakin kecil ukurannya. Bila boneka matryoshka TCP ini dibuka, di dalamnya ada boneka matryoshka SMTP yang didalamnya ada matryoshka email message. Email message adalah boneka matryoshka terkecil.
Port Forwarding
Port forwarding atau port mapping pengalihan (redirection) koneksi dari suatu IP:Port ke IP:Port yang lain. Ini artinya adalah semua koneksi yang ditujukan ke IP:Port asal akan dialihkan ke IP:Port tujuan seolah-olah client sedang menghubungi IP:Port tujuan secara langsung.
Contoh: bila kita definisikan port forwarding 127.0.0.1:8080 dipetakan ke 192.168.10.10:80, artinya bila browser di arahkan ke url http://127.0.0.1:8080, maka request HTTP tersebut akan diteruskan ke 192.168.10.10:80. Jadi walaupun pada localhost (127.0.0.1) port 8080 tidak ada web server, namun web browser bisa membuka web pada url http://localhost:8080.
Gambar di bawah ini adalah contoh port forwarding dari web nakahara-informatics.com.
Pada port forwarding tersebut, didefinisikan sehingga klien dari dunia luar bisa mengakses service yang ada pada jaringan internal. Port forwarding yang didefinisikan adalah:
- 64.130.31.59:10004 –> 192.168.1.103:22
Artinya untuk SSH ke host 192.168.1.103, maka client harus ssh ke IP 64.130.31.59 port 10004.
- 64.130.31.59:10001 –> 192.168.1.100:22
Artinya untuk SSH ke host 192.168.1.100, maka client harus ssh ke IP 64.130.31.59 port 10001.
- 64.130.31.59:8080 –> 192.168.1.102:80
Artinya untuk mengakses halaman web di host 192.168.1.102, maka url yang harus dibuka di browser adalah http://64.130.31.59:8080
Port forwarding pada ssh, mirip dengan port forwarding pada gambar di atas, namun ada sedikit perbedaan. Pada port forward gambar di atas, titik koneksi masuk dan keluar sama, artinya koneksi masuk ke IP dan port tertentu, dan koneksi tersebut akan diforward ke tempat lain dari titik yang sama juga. Sedangkan port forwarding pada ssh, titik keluarnya berbeda dengan titik masuknya. Agar lebih jelas, silakan lihat gambar di bawah ini.
Pada gambar di atas pada bagian atas, koneksi yang masuk di titik masuk, diforward ke tujuan dari titik itu juga. Ini adalah tipikal port forwarding di router/proxy. Sedangkan pada gambar di bawahnya, koneksi yang masuk di titik masuk, diforward ke tujuan dari titik lain di ujung sebelah kanan. Kotak panjang yang menghubungkan dua titik berwarna oranye tersebut menggambarkan koneksi ssh. Koneksi yang masuk akan diforward dari ujung koneksi ssh, bukan dari titik masuknya.
Konsep SSH Tunneling
SSH adalah protokol yang multiguna, selain untuk menggantikan telnet, SSH juga mendukung fitur tunneling, port forwarding, download/upload file (Secure FTP), SOCKS proxy dsb. Semua fitur tersebut dibungkus dengan enkripsi sehingga data yang lewat melalui protokol ini aman dari jangkauan hacker.
Dalam ssh tunneling, data yang dikirimkan melalui koneksi ssh akan di-enkapsulasi (dibungkus) dalam paket SSH seperti pada gambar di bawah ini.
Selain enkapsulasi paket, dalam ssh tunnel juga dibutuhkan port forwarding. Port forwarding dalam SSH tunnel ada 3 jenis:
- Local Port Forwarding
- Remote Port Forwarding
- Dynamic Port Forwarding
- Pada local port forwarding, komputer yang bertindak sebagai ssh client akan menjadi titik masuk koneksi yang akan diforward dan komputer yang bertindak sebagai ssh server menjadi titik keluar. Jadi koneksi yang masuk ke titik masuk di komputer ssh client akan diforward ke tujuan dari komputer ssh server. Gambar di bawah ini ilustrasi lain dari ssh local port forwarding.
- Pada remote port forwarding, komputer yang bertindak sebagai ssh server akan menjadi titik masuk koneksi yang akan diforward dan komputer yang bertindak sebagai ssh client menjadi titik keluar. Jadi koneksi yang masuk ke titik masuk di komputer ssh server akan diforward ke tujuan dari komputer ssh client. Gambar di bawah ini ilustrasi lain dari ssh remote port forwarding.
Jadi yang perlu diingat dalam perbedaan antara local dan remote port forwarding adalah posisi titik masuk koneksi yang akan diforward. Bila titik masuknya ada di komputer yang berperan sebagai ssh client, maka itu adalah local port forwarding, namun bila titik masuknya di komputer ssh server, maka itu adalah remote port forwarding.
Dalam bahasa sederhananya, disebut local karena dari sudut pandang ssh client, titik masuknya ada di localhost, dan disebut remote karena titik masuknya bukan di localhost, tapi di komputer ujung sana.
Static vs Dynamic Port Forwarding
Sebenarnya dynamic port forwarding termasuk local port forwarding juga karena pada dynamic port forwarding, titik masuk koneksi yang akan diforward berada di komputer yang berperan sebagai ssh client. Namun pada local dan remote port forwarding biasa (static), IP address dan port asal dan tujuan harus disetting dulu sebelum bisa dipakai, jadi sifatnya statis.
Gambar di atas adalah (static) local port forwarding biasa. Pada local port forwarding biasa (static), setiap pemetaan port asal dan IP:port tujuannya harus disetting satu per satu. Jadi terlihat pada gambar di atas, bila ada 3 tujuan yang ingin dihubungi, maka 3 pemetaan port asal dan IP:port tujuan harus disetting semua sebelum bisa dipakai.
Pada gambar di atas terlihat di ssh client ada 3 port yang LISTEN (3 bulatan merah di sisi ssh client) untuk 3 tujuan yang berbeda. Perlu dicatat juga bahwa ketiga pemetaan port forwarding tersebut dilakukan di atas satu koneksi ssh yang sama (multiple port forwarding on single ssh conection).
Sedangkan pada dynamic (local) port forwarding, kita tidak perlu menentukan pemetaan port asal dan IP:tujuan untuk setiap tujuan. Kita hanya perlu menentukan port berapa yang akan LISTEN di localhost (di komputer ssh client), dan semua aplikasi bisa memanfaatkan port tersebut sebagai proxy ke tujuan manapun dengan protokol SOCKS (SOCKS proxy). Berbeda dengan gambar sebelumnya, pada dynamic port forwarding di sisi ssh client hanya ada satu port yang LISTEN (hanya ada satu bulatan merah).
Multiple Port Forwarding on Single SSH Connection
Walaupun jarang dipakai, namun sebenarnya ssh mendukung banyak port forwarding dalam satu koneksi ssh. Kalau kita membutuhkan 3 local port forwarding dan 4 remote port forwarding, kita tidak perlu membuat 7 koneksi ssh, cukup satu koneksi ssh saja.
Gambar di atas memperlihatkan ilustrasi multi port forwarding pada satu koneksi ssh yang sama. Dalam satu koneksi ssh tersebut port forwarding yang dibuat adalah:
- Panah berwarna hitam paling atas adalah local port forwarding.
- Panah berwarna biru dan biru gelap di tengah adalah dynamic port forwarding.
- Panah berwarna hijau paling bawah adalah remote port forwarding.
Daripada membuat 3 koneksi ssh untuk masing-masing port forwarding, jauh lebih sederhana dan praktis membuat multi port forwarding pada satu koneksi ssh.
Membuat Local Port Forwarding
Sekarang setelah memahami konseptualnya, kita langsung praktek bagaimana membuat ssh tunnel dengan putty di Windows dan command line ssh di Linux.Command untuk membuat local port forwarding secara umum adalah:
ssh -L localport:servertujuan:porttujuan user@ssh_server
Contohnya adalah:
ssh -L 8888:www.kompas.com:80 [email protected]
Perintah di atas akan membuat semua koneksi ke port 8888 di localhost, dialihkan ke www.kompas.com port 80 melalui serverku.com. Titik masuknya adalah localhost:8888 dan titik keluarnya adalah serverku.com. Bila kita membuka browser ke URL http://localhost:8888, request HTTP tersebut akan sampai di www.kompas.com:80 melalui serverku.com, artinya dari sudut pandang www.kompas.com koneksi berasal dari serverku.com, bukan dari komputer yang menjalankan perintah tersebut. Dalam log web server www.kompas.com, IP address visitor adalah ip address serverku.com, bukan ip address komputer yang menjalankan perintah tersebut.
Kalau dalam windows, kita bisa gunakan putty.exe untuk membuat local port forwarding tunnel. Gambar di bawah ini adalah setting untuk forward koneksi localhost:8888 ke www.kompas.com:80. Caranya adalah dengan memasukkan 8888 ke dalam field “Source port”, dan memasukkan www.kompas.com:80 ke dalam field “Destination”. Setelah itu klik “Add”. Anda bisa menambahkan port forwarding yang lain sebanyak yang anda butuhkan dengan mengulang cara yang sama lalu klik “Add” lagi.
Membuat Remote Port Forwarding
Command untuk membuat remote port forwarding di Linux secara umum adalah:
ssh -R remoteport:servertujuan:porttujuan user@ssh_server
Contohnya adalah:
ssh -R 8080:192.168.1.1:80 [email protected]
Perintah di atas akan membuat setiap koneksi ke serverku.com:8080 akan dialihkan ke 192.168.1.1 melalui komputer yang menjalankan perintah tersebut. Pada log server tujuan (192.168.1.1:80) yang terlihat dari koneksi yang masuk bukan ip address serverku.com. Server 192.168.1.1:80 akan melihat koneksi berasal dari komputer yang menjalankan perintah di tersebut (komputer ssh client).
Kalau dengan putty caranya masukkan 9999 ke dalam kolom “Source port”, kemudian masukkan 192.168.1.1:80 sebagai kolom “Destination”, lalu klik Add. Anda bisa menambahkan banyak port forwarding dalam satu koneksi ssh, dengan cara yang sama, lalu klik Add sebanyak yang anda butuhkan.
Remote port forwarding ini sangat cocok dipakai sebagai backdoor. Bila seorang hacker telah berhasil menyusup hingga “behind enemy lines”, dia bisa membuat remote port forwarding tunnel dari “behind enemy lines” ke server di luar milik hacker. Ini artinya hacker telah membuat terowongan, dengan pintu masuk di luar, dan pintu keluar di “behind enemy lines”. Ingat pada Remote port forwarding, titik/pintu masuk adalah di sisi ssh server, dan titik/pintu keluar di ssh sisi client. Dengan memakai terowongan ini, hacker bisa masuk melalui pintu di servernya sendiri yang berada di luar, dan secara otomatis hacker tersebut masuk ke “behind enemy lines” karena pintu keluar dari terowongan ini ada di “behind enemy lines”.
Chaining Tunnel
Terkadang ketika melakukan penetrasi, di dunia nyata keadaan tidaklah semulus dan seindah teori atau dalam lab. Firewall seringkali membuat kita tidak bisa bebas membuat koneksi ke server yang kita inginkan. Dalam situasi seperti ini kita harus berputar-putar melalu beberapa server, sampai kita bisa mencapai server target.
Perhatikan gambar di atas, target yang akan diserang hacker adalah server D.D.D.D port 3389, yaitu Remote Desktop connection, hacker ingin melakukan remote desktop komputer tersebut. Namun server D hanya bisa diakses oleh server C, dan server C hanya bisa diakses dari A. Hacker sudah menguasai penuh server A dan C, bagaimana caranya hacker tersebut bisa remote desktop ke D ?
Tujuan akhirnya adalah hacker ingin koneksi ke localhost:9999 di laptop backtracknya, akan diforward ke D.D.D.D:3389. Jadi nanti dia tinggal menjalankan RDP client dengan memasukkan localhost:9999, dan dia otomatis akan terkoneksi ke RDP di server D. Sebagai info tambahan, komputer A dan C adalah linux dengan ssh service diaktifkan.
Mari kita coba membuat semua tunnel ini purely hanya dengan ssh.
1. Buat port forwarding localhost:9999 –> C.C.C.C:8888 via A.A.A.A.
Hacker menjalankan ssh client di backtracknya untuk membuat koneksi ke ssh server A.A.A.A. Dalam koneksi ssh ini, dia membuat local port forwarding 9999:C.C.C.C:8888, yang artinya adalah koneksi ke port 9999 di backtrack si hacker akan diforward ke C.C.C.C:8888 via A.A.A.A.
2. Buat port forwarding C.C.C.C:8888 –> D.D.D.D:3389 via C.C.C.C
Di komputer C, hacker membuat koneksi ssh ke localhost (ke C itu sendiri). Dalam koneksi ssh ke diri sendiri ini dia membuat local port forwarding 8888:D.D.D.D:3389. Artinya adalah koneksi ke C.C.C.C:8888 akan diforward ke D.D.D.D:3389 (via C.C.C.C itu sendiri).
Kita membuat 2 tunnel, yang pertama adalah tunnel dengan pintu masuk di backtrack hacker dan pintu keluar di A.A.A.A. Tunnel kedua adalah denngan pintu masuk dan pintu keluar di C juga.
Pada tunnel pertama, koneksi ke pintu masuk di backtrack hacker (localhost:9999), akan diforward ke C.C.C.C:8888 via A.A.A.A Sedangkan pada server C.C.C.C sudah dibuat port forwarding sehingga semua koneksi yang masuk ke C.C.C.C:8888 akan diforward menuju D.D.D.D:3389.
Jadi akhirnya nanti alurnya adalah:
localhost:9999 –> C.C.C.C:8888 –> D.D.D.D:3389
Gambar di atas menunjukkan chain tunnel yang dibuat. Koneksi ke localhost:9999 akan diteruskan ke C.C.C.C:888 dan koneksi ke C.C.C.C:8888 akan diteruskan ke D.D.D.D:3389. Jadi sama artinya dengan koneksi ke localhost:9999 diteruskan ke D.D.D.D:3389.
pertanyaan saya bos,ialah: tuk melakukan peraktek tersebut apakah kita harus memiliki server dulu atau gimana?
Aman..
Mengingatkan kembali.
baedweh
PERTAMAX.. 🙂
MANTAB infonya om!!
keren abis nih,,,
tapi jika menggunakan tunelling otomatis kecepatan koneksi tidak seperti kita akses langsung kan Bos ya..
Saya juga mo tanya nih, katanya dengan teknik tunelling kita bisa nyolong bandwith orang (speedy), apa benar Bos, jika ia, bisa kasih referensinya ga.
Tetap update bos, W bakal terus jadi pertamax kayanya, coz always monitoring this site with liferea..
Terima kasih.
oh ya ada yang lupa bos, tunneling telah dibuat (local/remote) gimana cara apusnya lagi Bos..
walau ane blom ngarti apa2.. ane akan teyus mbaca2, siapa nanti ane paham.. syukur2 ada yang mau ngajarin langsung..
trim’s ilmunya bang…
artikel bagus, trims bang 😀
wahhh, ok, tp aq gak paham nieee.. tak cermati dlu eaaa, mudah”an bs ngerti ,,,
mas, tanya donk : kalo kita browsing supaya aman biasax kita sdh didukung protokol enkripsi SSL & TLS bawaan browser.. nah apakah itu dgn SSL & TLS itu kita aman dr penyadapan data saat browsing? …sy ingin punya software third-party yg bisa lindungi sy dr penyadapan data (selain bawaan browser) , ada gak software spt itu? kalo ada apa namanya mas? …tq
penjelasan nya sangat SEXY sekali
thank u
: ))
i like this
dan perbedaan lain mgkn klo SSL & TLS pd browser protokol emkripsi otomatisnya bergantung pula pd jam dan kalender dr msg2 CPU sehingga akan diminta certificate ketika timing pd komputer kaco..
mantaff gan ilmunya…
klo untuk menembus website yang diblock oleh router bisa dong di share ilmunya
waduh puyeng aku..bisa muntah2 ini he nice info bos
Syukron. Terima kasih banyak.
slmt malam,
saya ingin bertanya, bagaimana melakukan ssh tunneling untuk menembus situs facebook yang diblok oleh kantor atau kampus ? cara yang diatas cuma bisa sampe pada halaman depan facebook (WELCOME TO FACEBOOK) selanjutnya nda bisa (alias nda bisa login sampe ke dalam2)
sekian dan terima kasih
mohon respon nya ya, ^^
pake Thor aja booosssss
thanks sharingnya bro..
nubi ikut ngelmu ya 🙂
saya mengerti konsep nya. sehingga yang harus dilakukan kompas.com adalah mendaftarkan /mensertifikat forward nya (serferku.com) sehingga hanya bisa di forward oleh serverku.com
tolong arahannya guru jika saya salah..
reza
jadi harus masuk ke serferku.com baru forward ke kompas.com
duh puyeng ane wkwkw ga mudeng sm sekali alias blank wkwkkw mgkn baca2 trs ntar bs mengerti …………….
Ok sih penjelasannya gan
lengkap..
Tapi kalo hackernya dari ISPnya sendiri ga mempan juga tu gan kecuali pake program khusus enscript dari client dan servernya.
Mungkin enscript data di random dan hanya client dan server yg tau bukanya
Gan.. kyk nya tulisan agan udh bisa di salin ke buku.. pasti bnyk yg minat..
penjelasannya detail.. trims gan..
mang cari lagi yg lebih dahsyat …!
Ijin share bang, bwt bljr
keren banget tutorialnya mas……………jujur masih belum mudeng,,,,,,,,,tapi sumpah ini artikel terkeren yg saya pernah baca,,,,,,,,,,,,,
gak mudeng sama sekali saya, tapi tetep pengen belajar..!!!
thanks atas infonya…
pemaparan yang sangat menarik dan simple..
mudah dimengerti apalagi untuk orang yg bru mulai bljar ttg networking..
btw, adminnya mna ya?
mau nany mengenai server. apkah kita harus punya server sendiri u tunnelling?
trima kasih
cara membuat account ke SSH server gimana cara boss?
dan kemana kita harus mempunyai SSH server support tunnel…??
mohon pencerahannya…….. 🙂
Tulisannya keren Om..
Wah… ga mudeng,,, tapi keren,,, ^^
tanya OM klo file handler di opera mini sama dengan contoh di atas ga ???
klo bisa kasih contoh file handler.
lanjutannya OM. menarik nih,
mantap sekali penjelasannya
aduh2……… gimana ni, terlalu rumit ya?
waahhh, bgus jg tuh bwt referensi tugas akhir…
thanks gan
salam kenal;
thanks udah mampir, salam kenal juga
trimakasih atas penjelasan tuntas ssh tunneling ini, sangat bermanfaat 🙂
wah..sama sekali gak mudeng aku kangmas…..tp btw anyway busway on the way,artikelnya kyknya bgus….mas kang,aq mau tanya…dulu aq pernah ngehack diwarnet dg cara kunaikkan angka belakang ip address diatas angka 100. Dg cara itu,aq bisa ngedonload dg kec yg super cpt,krn sepertinya koneksi kompie lain kesedot ke kkompieku. Nah..yg mau ku tanyain adlh: cara itu sekarang udah tdk bisa kupakai lg,gimana ni caranya biar aq bs ngehack ip warnet tsb lg,soalnya skrg klo kunaikkan angka ipnya malah internetnya ga bs konek…Tolong sekali kangmas,ajari saya yg msh newbie ini….trima kasih…smoga webnya maju terus..
Hadooh..pusing dah mata 😀 😀 😀
Tapi makasih ya infonya..sangat bagus untuk pelajaran..
mantap. . . . Sip.,
thanks gan infony ,mudah & gampang ane nyimaknya^^
haduuuuuuuuh.. pusing gan XD
join n kunjung balik ya gan
terima ksih gan. . tapi baru belajar agak bingung juga. .
ini baru artikel yg keren, meskipun masih pusing ngebacanya..
sumpah keren pulllll …
🙂
Wah,,mantap banget tutorialnya,,,gak setengah setengah,,,,jossss!!!
gann.. keren ni tutor nya.. .walaw sedikit pusing.. hehe.
gann jelasin konsep SSH melewati aturan aturan operator sih.. hehe
mungkin maksud bang omen itu Tunneling yang di gunakan para phreaker kah??
like this
sudikah anda menjadi giruku….???
ini yang saya cari, kenapa bitvise dan proxifier bisa bekerja seperti itu, ternyata ini jawabannya, oh ya bang Admin, yang saya ingin tanyakan apakah koneksi menggunakan bitvise dan proxifier juga bisa dipraktekkan dalam linux? kalau ada tutorialnya sangat membantu…
syukron wa jazakallahu khairan (terima kasih dan semoga Allah membalasmu dengan kebaikan)
Mantep juga om 🙂
Kalau bedanya dengan vpn, gimana ya om?
Atau pernah dibahas?
mantab, gan , ini ilmu yang saya cari- cari, sampai muter muter..
ThANKS GAN INFO NYA